Lurah Maphar Bongkar Bangunan Liar Dibahu Jalan dan Terpal Terpal Dekat Pemukiman Padat Penduduk.

Pewarta-tambora, Jakarta - Sebenarnya ada beberapa resiko bagi mereka yang tinggal dipemukiman yang padat, seperti resiko kebakaran, banjir dan timbulnya penyakit, apalagi bila warga itu hidup semaunya sendiri, seperti menutup akses sinar matahari, dan minimnya sirkulasi udara.

Seperti yang terlihat  diwilayah RW 09, 06, 01 dan 03 Kelurahan Maphar, Tamansari Jakarta Barat, nyaris tidak menyisakan ruang bagi sinar matahari masuk dan minimnya sirkulasi udara, banyak warga memasang terpal didepan rumahnya sehingga sinar matahari  tidak dapat masuk dan tidak adanya sirkulasi udara yang baik.

Lurah Sri Pujiastusi S.Sos yang sedang berkeliling memonitor wilayah tersebut pada Senin (13/8/20), harus melalui gang sempit yang harus dilalui bergantian jika tiga orang berlawanan arah berpapasan, lebar gang itu hanya sekitar 1 meter hingga 1,5 meter.

Suasana gelap menyergap karena di beberapa ruas gang tersebut dibagian atapnya juga ditutup terval- terval oleh warga dari bahan bekas spanduk hingga udara terasa pengap di lokasi tersebut karena minimbya sirkulasi udara.

Bahkan, sejumlah ibu rumah tangga banyak yang memakai untuk bersantai sambil ngobrol ngalor ngidul  di gang sempit di antara rumah-rumah mereka, bahkan pengendara motor pun sulit untuk melewati di gang sempit itu.
” Dikhawatirkan bila ada kebakaran bisa langsung habis kampung ini, rumah rumah disini sangat rapat dan banyak material dari kayu, di tambah adanya Virus Corona yang kini sedang melanda Jakarta, sehingga sangat mudah untuk menularkan pada orang banyak ", ungkap Sri Pujiastuti.

Sri Pujiastuti selaku Lurah Maphar berharap kesadaran warganya untuk membuka dan mencabut terval yang terpasang, agar memanfaatkan sinar matahari di pagi hari, karena matahari itu mengandung ultraviolet ( UV ) matahari terdiri dari tiga jenis sinar, yaitu UVA, UVB, dan UVC, UVA dan UVB adalah jenis sinar Ultraviolet yang cukup vamiliar untuk imun tubuh.

Sri Pujiastuti bersama tokoh masyarakat, serta organisasi kemasyarakatan, LMK FKDM, Karang Taruna bersepakat untuk membuka terval yang menutupi ruang udara tersebut, tujuannya untuk membasmis Virus-Virus penyebab Corona, karena secara umum,sinar mata hari mampu membunuh Virus Corona, dan jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, Peritonitis, Pneumonia, dan saluran pernapasan asma, sehingga dengan mudah memutus Mata rantai  virus Corona Covid 19 , dimasa pandemi ini.

Sri Pujiastuti juga membongkar 8 bangunan liar yang memakan bahu jalan, untuk di kembalikan pungsinya, sudah 6 bangunan liar yang dibongkar dari 8 Bangli yang ada di RW 09,  dan akan di kembalikan pungsinya sebagai akses umum,

Rencananya setelah tidak ada  Bangli itu akan dumanfaatkan untuk penghijauan dan akses umum, agar terlihat lebih asri dan bersih di sepanjang jalan tersebut jelas Lurah yang kerap disapa Bu Puji mengakhiri.(Lth)

Terkini