KODIM 0503/JAKARTA BARAT GELAR BAKSOS PENGOBATAN GIGI

Kodim 0503 /Jakarta Barat Gelar Serbuan Teritorial Baksos Pengobatan Gigi Gratis, Bertempat di gelanggang Remaja Jakarta Barat Grogol Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat Sabtu (13/5/2017).

Kodim 0503/JB melaksanakan serbuan teritorial kegiatan bakti sosial pengobatan  pengobatan gigi gratis bagi siswa SD dan SLTP SLTA, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (PDGI) Jakarta.

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Olah Raga Grogol Jakarta Barat meliputi 8 kecamatan 7 Koramil kegiatan yang dimulai dari tanggal 13 Mei 2017

Dalam sambutannya Dandim 0503/Jakarta Barat Letnan Kolonel Inf.Wahyu Yudayana mengatakan, Pemerintah melalui kebijakan bidang kesehatan yang tertuang didalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

"dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan serta dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa, penyakit Gigi dan Mulut merupakan Faktor Risiko dan Fokal Infeksi Penyakit Sistemik. Oleh sebab itu seseorang dikatakan tidak sehat bila tidak memiliki Gigi-Mulut yang sehat.

Hal senada disampaikan Drg.Mega menyampaikan, hampir seluruh masyarakat dunia menderita penyakit gigi dan mulut. Riskesdas 2017 melaporkan 75% penduduk Indonesia mengalami riwayat karies gigi; dengan tingkat keparahan gigi (indeks DMF-T) sebesar 5 gigi setiap orang.

"Dapat dibayangkan betapa besar beban pelayanan kesehatan gigi apabila masyarakat menyadari penyakitnya dan datang berobat ke pelayanan,"pungkasnya.

Riskesdas 2017 juga melaporkan penduduk Indonesia yang menyadari / mempunyai persepsi dirinya bermasalah gigi dan mulut hanya 23%, dan diantara mereka yang menyadari hal itu, hanya 30% yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi.

Berarti effective demand berobat gigi sangat rendah, yaitu hanya 7%. Temuan selanjutnya yang mendukung adalah angka keperawatan yang sangat rendah, terjadinya keterlambatan perawatan yang tinggi, dan kerusakan gigi sebagian besar berakhir dengan pencabutan.

Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan teknik pencegahan yang sudah dikenal. Riskesdas 2017 melaporkan sebagian besar penduduk berperilaku menyikat gigi setiap hari, namun perilaku yang benar baru mencapai 7%. Dengan demikian perlu ditingkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku penduduk terhadap pemeliharaan kesehatan gigi “. Tandasnya.

“Layanan yang kami berikan meliputi pemeriksaan gigi, edukasi kesehatan gigi, penambalan gigi sederhana, pencabutan gigi tanpa komplikasi, pembersihan gigi dan pengobatan gigi berlubang,” jelas Koordinator Kemahasiswaan PDGI Persatuan Dokter Gigi Indonesia Drg.Mega M.Kes.PhD.

Masih menurut Drg.Mega M.Kes.PhD. tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi. Selama ini sakit gigi masih diremehkan oleh masyarakat, karena dianggap tidak mematikan.

Padahal mulut adalah gerbang masuknya makanan, jika mulut tidak sehat maka badan juga sakit. Bahkan banyak penyakit berat semisal jantung, diabetes bahkan HIV/AIDS gejalanya dapat dideteksi dari kondisi kesehatan mulut.

“Oleh karena itu kami adakan sesi edukasi kesehatan gigi dalam acara ini, terutama bagi anak-anak dan pelajar,” tutupnya .

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini