H.ANAS EFENDI HADIRI PERINGATAN 1 TAHUN TUGU PEKOJAN DAN MAULID

Pewarta Tambora, Pekojan - Ada banyak monumen bersejarah menjelajahi Jakarta selain Tugu Tani Patung Pancoran atau Tugu Selamat Datang di Bundaran HI serta masih terdapat banyak monumen yang luput dari perhatian.

Namun Tidak ketinggalan diwilayah kelurahan Pekojan Kecamatan Tambora Jakarta Barat ternyata terdapat pula Tugu Pekojan, Tugu ini berada di perbatasan wilayah Jakarta Barat dan Utara.Sunda Kelapa yang dahulunya tempat para pedagang Muhzrat dari Persia Arab dan cina untuk memasarkan daganganya di zaman kolenial Belanda saat itu, maka timbulah menurut sejarah lahirnya Kampung Arab yang lazimnya di sebut Kampung Pekojan.

Kini Tugu Pekojan, tepatnya pada tanggal 12 Desember 2016 keberadaanya sudah 1 Tahun diperingati. Oleh Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo Sh.M.si dan sekaligus memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad 1438 H serta memperlihatkan hasil kerajinan dari karya putra daerah dalam membuat kain Batik Ciri Tugu Pekojan sebagai "icons masyarakat pekojan".

Bentuk Tugu Pekojan dengan berdiameter tinggi 7 Meter serta jumlah tangga 12 menandakan keberadaan jumlah Pengurus RW serta dengan menara yang bernuansa budaya Arab dan cina, untuk gentingnya pun berbudaya cina yang di ujung tugu berlambangkan Buah Bidara yang berpadu berbudaya etnis tionghua serta banyak peninggalan sejarah di pekojan yang lainnya, seperti adanya Langgar Tinggi.



Team penilai sejarah pekojan mendapat piagam compresioner welas asih yang artinya membentuk Kebhinekaan Pemersatu Bangsa, sehingga dari sekian banyak suku yang ada di wilayah Kelurahan Pekojan dapat disatukan dengan penuh harmonis karena terbuntuknya kesatuan serta terdapat jiwa yang kuat dan rasa kebersamaan pun dapat terwujud .

Untuk diketahui, Pekojan yang dahulunya sangat majemuk dan beraneka ragam suku, agama, budaya sehingga sangat rentan dari gesekan kompilk sosial yang rawan dalam keamanan serta identik dengan kenalakan remaja maupun tawuran oleh anak remaja dan pelajar, namun kini sudah dapat di atasi berkat kerjasama Lurah dengan masyarakat, hingga Lurah pun membuat satu wadah.

Warga Kelurahan Pekojan memiliki kreativitas tersendiri yakni dengan membuat kain batik sebagai ciri khas warga Kelurahan Pekojan dengan menonjolkan motif yakni bentuk motif geomatris, dalam ciri khas dibagian tengah motif Tugu Pekojan sebagai perlambang kedamaian ciri motif batik, untuk warna yang paling menonjol pada batik Pekojan dan menjadi ciri khas yang jarang di temui pada batik dari daerah lain warnanya pun orange dengan dipadu dasar putih yang menyerupai buah bidara.Pada saat lurah pekojan di wawancarai oleh wartawan Pewarta Tambora di lokasi.

Selanjut nya acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H. dibarengi dengan memperingati 1 Tahunya Tugu Pekojan sebagai icons masyarakat Keluraha Pekojan.

Hadir dalam kesempatan itu, H.Anas Efendi Walikota Jakarta Barat, Camat Tambora Djaharuddin, Kapolsek Tambora, Danramil 02 Tb Kapten. Inf.Sukma, para Pengurus RT/RW serta tokoh Masyarkat. dan pemangku agama.

"Acara yang diselenggarangkan ini adalah merupakan acara sakral dan bersejarah yang harus di pertahankan dan harus tetap di jaga dengan baik, karena ini amat bersejarah dan pekojan harus di jaga kebersihannya oleh warga dan tidak ada lagi kerawanan dan kotoran sampah,"ujar Anas Efendi, disela-sela sambutannya, Senin (12/12).

Anas Efendi pun menyampaikan, "kepada warga masyarakat dalam menjelang Pemilukada 2017 ini, agar warga masyarakat tidak terprovokasi oleh orang yang memiliki kepentingan, sehingga dapat memecahkan belah antara kelompok, jadi harus benar benar dijaga keamananya serta dijaga keharmonisanya karena kita Jakarta harus benar-benar dijaga dengan baik, kita semua ini bersaudara tanpa harus membedakan suku agama dan budaya,"pintanya.

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini