INDONESIA MILIK KITA.. UMAT ISLAM HARUS PAHAM POLITIK

Pewarta Tambora, Jakarta - Banyak pendapat dan penulis non muslim berasumsi bahwa pergerakan massa umat Islam bukan mengatasnamakan agama tapi ada muatan politik dibalik aksinya.

Padahal  bagaimana cara pandang mereka hingga bisa berpendapat dan mengatakan hal itu. Coba buka mata dan hati, apa tujuan massa itu, siapa yang menurunkan massa, bagaimana tuntutannya, bagaimana cara mereka mengeluarkan pendapatnya dan siapa yang ada   dibelakangnya bahkan yang mendanai.

Jika itu terbukti dengan fakta dilapangan, bisa kita ambil kesimpulan bahwa gerakan massa itu memang ada muatan politik. Tapi apa penulis atau pendapat mereka itu hanya sekedar fiksi atau memang fakta. Apakah mereka pernah  turun ke lapangan untuk mencari motif pergerakan massa itu, kalau perlu turunkan inteligent untuk bisa tahu sampai keakar akarnya.

Tentu massa yang terpanggil terusik dengan statement seperti itu. Padahal mereka ingin agamanya tidak diimage negatif oleh agama lain. Mungkin mereka hanya ingin mendukung dan membela secara murni agamanya yang sering diusik non muslim.

Kita sepatutnya jangan punya dugaan awal bahwa pergerakan massa khususnya umat muslim selalu dikaitkan dengan kebodohan, tidak berkwalitas, arogan, sombong bahkan tidak mewakili keseluruhan. Nyinyir seperti ini juga bisa menjadi pemicu kebencian orang lain yang tidak suka akan agama tertentu.

Walau sindiran mereka dengan bahasa yang halus, tapi jangan pikir kita tidak tahu arah tulisan mereka. Tapi itu hak pendapat mereka namun umat islam harus mengutarakan pendapat juga melalui tulisan sebagai perimbangan.

Okelah, mari kita bicara masalah politik biar adil sesuai pendapat mereka...

Salah satu ciri nubuwwah nabi Muhammad saw adalah membawa kosepsi politik kenegaraan dan melaksanakan konsepsi itu. Tidak sempurna sebagai nabi penutup jika Rasulallah saw tidak berbicara dan berbuat bagaimana mengatur masyarakat dan bagaimana mengendalikan negara sesuai UU yang berlaku tanpa bertentangan dengan syariat yang diajarkan.

Bagaimana mengatur dan menyusun masyarakat, bagaimana  hubungan pemimpin dengan rakyatnya, apa hak dan kewajiban timbal balik antara yang diperintah dengan yang memerintah. Semua itu diatur dalam organisasi  massyarakat yang bernama NEGARA.

Bangsa Indonesia mayoritas muslim yang mempunyai andil dalam revolusi kemerdekaan negara ini. sedikit banyak harus mengetahui pengetahuan dan percaturan politik dengan dinamika  yang berkembang dari semenjak proklamasi sampai era reformasi.

Dari sana kita akan mengetahui letak dan kedudukan umat Islam, dimana posisi umat Islam dan konstelasi politik di Indonesia saat sekarang ini. Dari sana pula kita sebagai umat bisa mengetahui perimbangan kekuatan politik dan ideologi yang bergerak di negeri ini.

Maka kita tidak perlu buta lagi tentang politik dan pengertian pokok yang menyangkut permasalahan masyarakat dan negara. Apalagi tentang global ideologi  seperti apa itu komunis, sosialis, kapitalis, liberalis bahkan filsafat Pancasila dengan segala peraturan dan kebijakan politik yang dijalankan.

Maka ranah politik kita tidak total menyerahkan pada penguasa maupun politikus partai. Umat Islam harus mengetahui secara mendalam bahkan diharapkan cerdas dalam menyikapi segala masalah masyarakat dan negaranya.

Belum lagi percaturan politik Internasional yang pengaruhnya luar biasa di negeri ini. Semua peristiwa di negara ini sejak zaman revolusi kemerdekaan sampai masa reformasi bahkan sampai rezim presiden Joko Widodo, tidak lepas dari pengaruh Internasional atau asing.

Kini pola dunia tidak lagi terbagi dua kekuatan raksasa antara Amerika dengan Rusia, antara China dan Jerman. Negara-negara tersebut sepertinya ada kompetisi untuk merebut pengaruh di Asia terutama Indonesia baik dari segi Ekonomi, Politik dan Budaya.

Jika kita sebagai pribumi dan yang mengaku pribumi telah mengetahui secara umum dan pengaruh asing, betapa kemarin, bagaimana kini, bagaimana pula akan datang, bukankah masalah yang sulit  untuk membangun semacam negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik Internasional terutama kedua negara asing yang berkompetisi di negara ini seperti Amerika dan China.

Namun semua itu adalah harapan umat Islam dan umat lain dalam kesatuan yang kokoh dalam kebhinekaan bersama menuju masyarakat Indonesia yang cerdas dalam menyikapi  masalah perbedaan bukan sindiran, ejekan dan penistaan sesama anak bangsa.

Sikap seperti itu yang dibarengi dengan prasangka negatif apalagi sertakan agama yang tidak tuntas penafsirannya juga termasuk kebodohan spirit beragama walau cerdas akal.

Islam agama Internasional dan akan menghadapi para jahiliah Internasional juga, maka dari itu wahai umat Islam mari menjadi insan cerdas dalam menyikapi masalah masyarakat dan negara sesuai ajaran dan syariat yang diajarkan Nabi saw.

IQRO adalah perintah awal ayat yang diturunkan kitab suci Al Qur'an. Maka mulailah belajar dan gemar membaca tentang Islam dan pengetahuan umum untuk memperluas wawasan agar umat ini bangkit dari keterpurukan baik sosial maupun ekonomi.(Ichwan Lazuardi)

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini