Ada banyak hal yang biasa dilakukan oleh konsumen saat mengisi bahan bakar
minyak (BBM) pada kendaraan.
Banyak pula orang menganggapnya sepele tapi dampaknya sangat berbahaya bagi
keselamatan diri dan juga lingkungan di stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU).
Kegiatan yang sering dilakukan namun berbahaya, di antaranya
menggoyang-goyangkan kendaraan saat pengisian BBM.
Bahkan, menggunakan handphone saat mengisi BBM, mesin mobil tetap hidup saat
pengisian dan merokok di SPBU.
Ada hal yang selama ini dilakukan oleh konsumen yang sesungguhnya tak perlu.
Semua itu hanya sebatas sugesti atau kebiasaan saja.
Demikian ungkap Sales Executive Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi, seperti
dikutip Tribunnews.com, Selasa (12/12/2017).
Jika diperhatikan, kebanyakan pemilik kendaraan merasa perlu melakukan itu.
Padahal tangki bahan bakar yang itu, ya begitu saja karena BBM itu cair maka
BBM akan mengisi ruang kosong.
“Saya pernah bertanya, mengapa saat isi BBM kendaraan digoyang-goyang,
Konsumen itu menjawab biar lebih cepat penuh. Dan, itu logis karena cairan
mengisi ruang kosong,” ujarnya.
Wahyudi mengatakan, menggoyang kendaraan itu berpotensi untuk menimbulkan
kebakaran karena ujung nosel besi ketemu dengan ujung tangki.
Ada yang namanya listrik statis. Dua titik yang berbeda muatan, ketika ada
beda muatan, ada loncatan listrik yang tidak bisa dilihat.
“Saat loncat ada percikan api dan itu berpotensi menimbulkan kebakaran meski
kecil potensinya,” ungkapnya lagi.
Kemudian, saat mengisi BBM di SPBU juga tidak dibolehkan menggunakan HP.
Konsepnya sama akan terjadi percikan api dari HP.
Wahyudi mengungkapkan, sifat dari uap BBM itu tidak langsung pencar ke
udara. Tangki kendaraan itu posisinya di bawah kaca atau posisi di pinggang.
"Kumpulan uap BBM berada di area bawah. Ketika ada percikan api bisa
menyebabkan kebakaran," katanya.
Ditambahkannya, ada tiga hal penyebab kebakaran, pertama oksigen. Selama ada
oksigen maka api bisa muncul.
Kedua, ada bahan bakar, bisa apa saja, kertas, dan lainnya, BBM dan semua
dalam bentuk uap.
Ketiga, sumber api. Sumber api itu itu panas, tidak harus dalam bentuk percikan,
tidak harus dalam bentuk api tapi bisa dalam sumber panas.
Mesin kendaraan juga sumber api. Mesin Kendaraan terjadi pembakaran sehingga
berbahaya mengisi BBM saat mesin dalam posisi hidup.
SAAT MENGISI BBM, MESIN HARUS DIMATIKAN?
Konsumen roda empat kadang tidak turun dari mobil, hanya membuka kenop dan
sibuk telepon, kasih uang dulu baru isi BBM atau isi BBM baru kasih uang.
"Dalam posisi mesin hidup maka kemungkinan pengendara bisa lupa dan
langsung jalan. Kadang juga mereka tidak tahu persis nosel itu masih ditangki
dan langsung jalan maka pompa bisa tertarik yang mengakibatkan kebakaran,"
katanya.
Selain itu juga, lanjut Wahyudi, dilarang merokok karena bisa menyebabkan
kebakaran karena sudah ada bara api dan sudah banyak kejadian di tempat lain.
Sementara, menurut Akademisi dari Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana),
Dr. Oktovianus Nawa Pau, mengatakan, menggoyang- goyangkan kendaraan saat
pengisian BBM di SPBU merupakan kebiasaan saja.
Kenyataannya kata Nawa Pau, tidak berdampak secara teknis. Hanya karena
dilakukan sejak dahulu kala sehingga dianggap bermanfaat.
"Sesungguhnya tidak," katanya. Sedangkan untuk penggunaan HP pada
saat pengisian BBM dilarang kemungkinan karena sinyal tapi belum ada pembuktian
secara teori,” ungkapnya.
Dikatakannya, mungkin pernah ada kejadian di tempat lain. Sedangkan di
Kupang belum pernah ada.
"Untuk pengisian BBM dianjurkan untuk memtaikan mesin tapi biasa konsumen malas atau tak memperdulikannya," pungkasnya (Ira)
Artikel Asli
0 Komentar