SEORANG LELAKI TUNAWISMA CURI HP DI AMANKAN POLSEK TAMBORA


Pewarta Tambora, Jakarta - Di duga lapar, seorang lelaki tunawisma nekat mencuri HP di salah satu kontrakan milik warga, namun aksinya tak berjalan mulus, ia dipergoki korban, lalu di tangkap dan diserahkan warga ke kantor polisi.

Peristiwa yang terjadi Selasa (13/6) pukul 06.00 WIB di Jalan Duri Baru Gang V, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat itu, bermula korban Bahtiar (27) sedang tidur di kamar kontrakan yang kebetulan tidak terkunci, tiba-tiba datang tamu tak diundang masuk menyelinap kedalam kamar.

Pelaku yang belakangan diketahui berinisial A (25) itu selanjutnya mengambil HP milik korban.

korban yang terjaga dari tidurnya terkejut tatkala melihat seorang lelaki tak di kenal berada di dalam kamarnya, terlebih saat melihat HP miliknya ikut raib.

Korban yang curiga lalu menangkap dan memeriksa saku celana pelaku, benar saja ketika digeledah ditemukan HP miliknya.

Beberapa warga yang mendengar suara gaduh segera berdatangan, setelah dijelaskan duduk persoalannya pelaku kemudian langsung diamankan.

Beruntung saat diamankan, warga tidak main hakim sendiri, akhirnya warga bersama korban lalu membawa pelaku yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap itu ke Polsek Tambora.

Sementara di ruang Unit II Reskrim Polsek Tambora petugas lalu melakukan pemeriksaan terhadap pelaku serta wawancara kepada korban dan saksi saksi

Setelah dilakukan investigasi dan pemeriksaan saksi-saksi oleh Tim Unit II Reskrim Polsek Tambora Jakarta Barat, atas kejadian tersebut korban tidak membuat laporan kepolisian atau melakukan penuntutan terhadap pelaku.

"Korban dan pelaku sudah menempuh jalan damai dan masalahnya sudah di selesaikan dengan musyawarah," ungkap Kanit Reskrim Polsek Metro Tambora AKP. Antonius SH.

Sesuai nota kesepahaman bersama Ketua Mahkamah Agung RI, Jaksa Agung RI, dan Kepala Kepolisian Negara RI. (Nilai barang tidak melebihi dari Rp.2.500.000;)

Sementara itu oleh petugas, pelaku selanjutnya dikirim ke Dinas Panti Sosial Kedoya Jakarta Barat untuk mendapat pembinaan, karena tidak adanya keluarga ataupun identitas lain yang melekat pada dirinya. (Lth)

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini